UNSUR POKOK TARI

Unsur utama tari adalah gerak. Dengan kata lain tidak ada tari tanpa gerak. Pengamatan sederhananya orang menari sejatinya adalah orang yang bergerak.
1. Gerak
Secara garis besar gerak dalam tari terbagi dua yaitu: gerak murni adalah gerak yang tidak memiliki arti tertentu. Dan gerak maknawi adalah gerak yang memiliki arti.
2. Jenis gerak
Selain gerak murni dan gerak maknawi, gerak juga bisa dibagi menjadi gerak di tempat dan gerak berpindah tempat.
3. Unsur gerak
Seperti yang di jelaskan di atas unsur utama dari tari adalah gerak. Untuk terjadinya gerak di perlukan beberapa unsur yakni tenaga, ruang dan waktu.

DEFINISI TARI

A. DEFINISI TARI
Ada dua hal yang sangat mendasar dalam tari, yaitu gerak dan ritme.
Seorang seniman tari dari jerman, curt sachs, mendefinisikan tari sebagai gerak yang ritmis.
Definisi tari tersebut mengandung kata gerak karena gerak merupakan unsur tari. Selain gerak unsur lain yang sangat penting dalam ritme/irama.

B. IDENTIFIKASI TARI
Menari bisa di lakukan dengan menggerakan bagian badan manapun, meskipun beberapa tari menitik beratkan gerak pada bagian tertentu. Misalnya ada tari yang menitik beratkan gerak pada tangan saja,kaki,kepala,badan,pinggul atau bahu.

Mencari faktor pada perkalian dan pembagian

1. Pada perkalian, salah satu faktor yang belum dikatahui dapat dicari dengan jalan membagi bilangan hasil kali dengan faktor yang sudah diketahui.
Rumus :
Jika a x b = c, maka
1.   a = c : b
2.   b = c : a

Contoh :
1.  n x 6 = 42
Maka:
n = 42 : 6
n = 7

2.  14 x n = 70
Maka:
n = 70 : 14
n = 5

2. Pada pembagian, apabila faktor yang di bagi belum di ketahui, maka dapat di cari dengan jalan mengalikan bilangan hasil bagi dengan faktor yang sudah di ketahui (pembagi).
Rumus:
Jika  a : b = c, maka  a = c x b

Contoh :
n : 6 = 7
Maka :
n = 7 x 6
n = 42

3. Pada pembagian, apabila faktor pembagi belum di ketahui maka dapat di cari dengan jalan membagi faktor yang dibagi dengan bilangan hasil bagi.
Rumus :
Jika  a : b = c, maka b = a : c

Contoh :
42 : n = 7
Maka :
= 42 : 7
n = 6

Sumpah pemuda

                   SUMPAH PEMUDA

Pertama : kami putera dan puteri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia.
Kedua : kami putera dan puteri indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa indonesia.
Ketiga : kami putera dan puteri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia.

ADHESI DAN KOHESI

Kohesi : Adalah gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis bila di campurkan tidak akan saling melekat.
Di pengaruhi oleh kerapatan dan jarak antar partikel dalam zat.
Contoh :
- Air dan minyak
- Air & Air -> daun talas
Adhesi : Adalah gaya tarik menarik antara partikel yang tidak sejenis bila di campurkan akan saling melekat.
Contoh : - Air dan teh / kopi
                - Tinta pada kertas
Peristiwa fisika, akibat adanya adhesi & kohesi :
1. Meniskus cekung dan meniskus cembung.
- meniskus cembung -> kohesi > adhesi
- meniskus cekung -> adhesi > kohesi
2. Kapilaritas -> peristiwa naik - turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler.
Contoh : - Naiknya air pada akar
                - Turunnya tinta pada pulpen
3. Tegangan Permukaan -> gaya tegang yang dimiliki permukaan zat cair tersebut.
4. Viskositas -> kekentalan fluida yang menyatakan besar - kecilnya gesekan di dalam fluida.

Menghitung luas dan volume kubus

Luas dan volume kubus
Rumus:
Luas kubus = 6 x L persegi
                     = 6 x rusuk x rusuk

Volume kubus = rusuk x rusuk x rusuk
Contoh :
Diketahui rusuk kubus = 4 cm
Tentukan :
a). Luas permukaan
b). Luas kubus tanpa tutup
c). Volume kubus tersebut
Jawab :

a. L kubus = 6 x rusuk x rusuk
                   = 6 x 4 x 4
                   = 96 cm
b. L kubus tanpa tutup = 5 x rusuk x rusuk
                                         = 5 x 4 x 4
                                         = 80 cm
c. Volume kubus = rusuk x rusuk x rusuk
                              = 4 x 4 x 4
                              = 64 cm

Proklamasi

                       PROKLAMASI

Kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia, hal-hal lain yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain di selenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

                            Jakarta, 17 agustus 1945
                      Atas nama bangsa indonesia
                                 Soekarno - Hatta